Malang, kota di Jawa Timur, bukan cuma punya pesona alam yang oke banget, tapi juga koleksi candi yang bikin mata kamu dimanjakan. Khusus buat kamu yang suka banget sama petualangan sejarah, Malang bakal jadi surga yang enggak boleh kamu lewatkan. Udara sejuknya udah legendaris, ditambah lagi dengan jajanan enak di sana, jaminan betah seharian penuh!
Bicara soal candi, Malang nggak main-main. Dulu, kota ini jadi basis penting Kerajaan Singosari yang terkenal. Jadi nggak heran kalo peninggalan bersejarah berbentuk candi tumbuh subur di sini. Kerajaan Singosari itu sendiri adalah cabang dari Kerajaan Kediri dan berdiri sejak 1222 Masehi oleh sang legenda, Ken Arok. Penasaran kan apa aja sih candi-candi yang bikin Malang makin kece?
1. Candi Singosari

Candi Singosari adalah simbol kejayaan Kerajaan Singosari, sebuah kerajaan Hindu-Buddha yang pernah berkuasa di wilayah Malang pada abad ke-13. Didirikan oleh Raja Kertanegara, kerajaan ini merupakan kelanjutan dari Kerajaan Kediri. Candi Singosari awalnya dibangun sebagai candi persembahan untuk menghormati arwah raja-raja terdahulu dan menjadi tempat penyimpanan abu jenazah kerajaan.
Candi ini memiliki arsitektur yang menggabungkan unsur Hindu dan Buddha, mencerminkan harmoni agama yang ada pada masa itu. Arsitektur candi ini sangat mencolok dengan ciri khasnya berupa atap bertingkat yang meruncing, mirip dengan candi-candi di India. Di dinding-dinding candi, terdapat ukiran-ukiran cantik yang mengisahkan kisah-kisah religius dan mitos, menggambarkan kehidupan dan budaya masyarakat pada masa itu.
Saat kamu mengunjungi Candi Singosari, kamu akan langsung terpukau oleh detail ukiran yang menakjubkan. Ukiran-ukiran ini adalah bukti seni tinggi dan ketekunan tukang-tukang batu pada masa itu. Setiap ukiran memiliki cerita dan makna tersendiri, seperti relief-relief yang menggambarkan adegan dari epik Mahabharata dan Ramayana, atau gambar-gambar flora dan fauna yang mencerminkan kehidupan sehari-hari.
Keberadaan Candi Singosari juga memancarkan aura mistis dan religius. Meskipun telah melewati ratusan tahun, candi ini masih dianggap sebagai tempat sakral oleh beberapa masyarakat setempat. Kamu mungkin merasakan sentuhan spiritual saat berada di sekitar candi ini.
Selain nilai sejarahnya, Candi Singosari juga memberikan pengalaman wisata yang tak terlupakan. Pemandangan alam sekitarnya yang hijau dan asri menambah daya tarik candi ini. Pengunjung dapat menikmati pemandangan indah sambil belajar tentang masa kejayaan Kerajaan Singosari yang tercermin dari struktur candi yang kokoh.
Jadi, Candi Singosari bukan hanya tumpukan batu kuno, tetapi juga pintu gerbang menuju sejarah yang kaya dan budaya yang memukau. Bagi mereka yang tertarik dengan warisan sejarah dan seni, Candi Singosari adalah destinasi yang tak boleh dilewatkan ketika berkunjung ke Malang.
2. Candi Sumberawan

Candi Sumberawan adalah salah satu peninggalan bersejarah yang menghubungkan kita dengan masa lalu yang kaya akan budaya dan spiritualitas. Terletak di lereng Gunung Arjuno, candi ini berasal dari masa Kerajaan Singosari, seperti banyak candi lainnya di daerah Malang. Dibangun pada abad ke-14, Candi Sumberawan menjadi saksi bisu perjalanan waktu yang mengingatkan kita pada kejayaan kerajaan Hindu-Buddha pada masa itu.
Salah satu hal yang paling mencolok dari Candi Sumberawan adalah lokasinya yang menakjubkan. Berada di tengah hutan dan dikelilingi oleh alam yang hijau, candi ini memberikan suasana yang tenang dan damai. Ketika kamu mendekati candi, kamu akan merasa seolah-olah masuk ke dalam dunia lain, terpisah dari hiruk-pikuk kehidupan modern.
Candi Sumberawan juga memiliki arsitektur yang unik. Candi ini memiliki tiga bagian yang berbeda: dasar, tubuh utama, dan atap. Bagian dasar berfungsi sebagai fondasi yang kokoh, sedangkan tubuh utama memiliki dekorasi relief yang menggambarkan berbagai adegan dari kisah-kisah agama dan kehidupan sehari-hari. Relief-relief ini memberikan wawasan mendalam tentang budaya dan keyakinan masyarakat pada masa lalu.
Selain itu, di dekat Candi Sumberawan terdapat beberapa makam dan arca-arca kecil yang menambah suasana misterius tempat ini. Pengunjung seringkali merasakan getaran spiritual dan rasa kagum akan warisan sejarah yang begitu kuat.
Pemandangan alam di sekitar candi ini juga tak kalah menariknya. Kamu dapat menikmati udara segar pegunungan dan panorama alam yang indah. Posisi candi yang berada di lereng Gunung Arjuno juga memberikan kesempatan untuk trekking ringan atau berjalan-jalan santai sambil menikmati pemandangan alam yang menakjubkan.
Jadi, Candi Sumberawan bukan hanya sekadar bangunan batu kuno, tetapi juga merupakan tempat yang sarat dengan keindahan alam dan warisan budaya. Mengunjungi candi ini adalah pengalaman yang mengajak kita merenung tentang sejarah, menghargai alam, dan merasakan kehadiran spiritual dari masa yang telah berlalu.
3. Candi Jago

Candi Jago terletak di Desa Tumpang, Malang, Jawa Timur, Indonesia. Lokasinya yang strategis menjadikannya tempat wisata sejarah yang mudah diakses oleh para pengunjung. Candi ini memiliki latar belakang yang indah dengan pegunungan di sekitarnya, memberikan pengalaman wisata yang tak terlupakan.
Candi Jago adalah peninggalan dari Kerajaan Singosari, sebuah kerajaan Hindu-Buddha yang berkembang pada abad ke-13 di Jawa Timur. Candi ini didirikan pada tahun 1268 Masehi oleh Raja Kertanegara untuk mengenang gurunya, Mpu Prapanca. Raja Kertanegara dikenal sebagai penguasa berpengetahuan luas dan mendukung perkembangan kebudayaan serta seni.
Candi Jago menonjolkan arsitektur yang berbeda dari candi-candi lainnya. Bentuknya yang lancip pada atap dan berhias ukiran-ukiran kompleks memberi kesan megah dan artistik. Ornamen-ornamen hewan seperti naga dan makhluk mitologi lainnya menghiasi dinding candi, menambah daya tarik visual. Salah satu daya tarik utama Candi Jago adalah relief-reliefnya yang menggambarkan kehidupan masyarakat pada masa itu. Kamu bisa melihat adegan-adegan dari cerita-cerita Ramayana dan Mahabharata, serta gambar-gambar yang mencerminkan kegiatan sehari-hari seperti berkebun, bertani, dan berdagang. Ini memberikan wawasan mendalam tentang kehidupan masyarakat pada era kerajaan.
Candi Jago memiliki sentuhan misteri yang kuat. Pengunjung sering merasakan getaran spiritual dan keanggunan yang terpancar dari candi ini. Posisinya yang berada di tengah-tengah alam memperkuat suasana mistisnya, menjadikannya tempat yang ideal untuk merenung dan berkontemplasi. Selain nilai sejarahnya, Candi Jago juga menawarkan lingkungan yang tenang dan menenangkan. Pegunungan yang mengelilingi candi memberikan pemandangan yang indah, dan suasana alamnya cocok untuk berjalan-jalan santai atau sekadar duduk menikmati suasana.
4. Candi Bocok

Candi Bocok terletak di Desa Sumber Bening, Kecamatan Tirtoyudo, Malang, Jawa Timur, Indonesia. Meskipun lokasinya agak terpencil, candi ini menawarkan perjalanan petualangan yang tak terlupakan bagi para pengunjung. Candi Bocok, juga dikenal dengan nama Candi Brahu, adalah peninggalan dari zaman Kerajaan Majapahit. Kerajaan Majapahit adalah salah satu kerajaan terbesar di Nusantara yang mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-14. Candi ini dibangun sebagai tempat peribadatan agama Hindu dan menjadi tempat pemakaman bangsawan dan raja-raja Majapahit.
Candi Bocok menggabungkan gaya arsitektur Hindu dan Buddha, mencerminkan keragaman keyakinan pada masa Majapahit. Bentuknya yang kompak dengan atap meruncing dan ukiran-ukiran yang rumit membuatnya tampak anggun dan artistik. Candi ini dikenal karena relief-reliefnya yang menggambarkan berbagai adegan mitologi, seperti adegan perang dan tokoh-tokoh epik Mahabharata. Relief-relief ini memberikan petunjuk tentang kepercayaan dan budaya masyarakat Majapahit.
Candi Bocok digunakan sebagai tempat pemakaman bangsawan dan raja-raja Majapahit. Hal ini menunjukkan pentingnya candi ini dalam konteks keagamaan dan sosial pada masa itu. Terletak di tengah-tengah sawah dan perbukitan, Candi Bocok menawarkan suasana yang damai dan tenang. Jauh dari keramaian kota, tempat ini cocok untuk refleksi dan menghilangkan kepenatan. Jika kamu suka petualangan, kamu dapat mencapai Candi Bocok dengan melewati jalur trekking yang menantang. Perjalanan menuju candi ini akan menjadi pengalaman yang lebih berarti dan penuh dengan keajaiban alam.
5. Candi Badut

Candi Badut terletak di Desa Badut, Kecamatan Tumpang, Malang, Jawa Timur, Indonesia. Tersembunyi di antara pepohonan, candi ini menawarkan suasana yang tenang dan penuh misteri. Candi Badut memiliki akar sejarah yang kuat pada zaman Kerajaan Singosari, yang muncul setelah runtuhnya Kerajaan Kediri. Dibangun pada abad ke-13, candi ini adalah peninggalan bersejarah dari era ketika Hindu dan Buddha berkembang secara paralel di Jawa. Candi ini diyakini digunakan untuk ritual keagamaan serta pemakaman keluarga kerajaan.
Candi Badut menyimpan keunikan dan pesona yang patut dijelajahi. Salah satu ciri khas Candi Badut adalah adanya patung-patung manusia dan binatang yang menghiasi halaman candi. Patung-patung ini menghadirkan unsur humor dan keunikan tersendiri, membuat candi ini berbeda dari kebanyakan candi lainnya.
Candi Badut menggabungkan unsur-unsur gaya arsitektur Hindu dan Buddha. Hal ini terlihat dari bentuk atap meruncing khas Hindu serta ornamen Buddha yang ada di sekitar candi. Dinding candi dipenuhi dengan ukiran dan relief yang menggambarkan cerita-cerita agama dan kehidupan sehari-hari. Kamu bisa merenungkan kisah-kisah dari masa lalu sambil mengamati detail-detail ukiran yang halus.
Candi Badut memberikan atmosfer yang sedikit mistis. Suasana tenang di sekitar candi, terutama saat matahari terbenam, memberikan kesempatan untuk merenung dan merasakan kehadiran sejarah yang kuat. Candi Badut mencerminkan keragaman budaya dan keyakinan yang pernah berkembang di Jawa Timur. Keberadaan elemen Hindu dan Buddha dalam satu tempat menggambarkan harmoni agama pada masa itu.
6. Candi Songgoriti

Candi Songgoriti terletak di Desa Songgokerto, Batu, Malang, Jawa Timur, Indonesia. Lokasinya yang indah, dikelilingi oleh alam pegunungan yang memukau, menjadikannya salah satu destinasi wisata yang sangat diminati di kawasan Malang.
Candi Songgoriti memiliki kisah yang menarik di baliknya. Meskipun disebut “candi,” sebenarnya tempat ini adalah sumber air panas alami. Dalam sejarahnya, tempat ini dianggap keramat dan digunakan sebagai tempat peribadatan oleh masyarakat Hindu pada masa lampau. Kemudian, saat pengaruh Islam masuk, tempat ini juga digunakan untuk beribadah bagi masyarakat muslim.
Candi Songgoriti menawarkan keindahan dan pengalaman yang unik. Keunikan utama Candi Songgoriti adalah air panas alami yang terdapat di tempat ini. Air panas ini diyakini memiliki khasiat kesehatan dan kecantikan, menjadikannya tujuan yang populer untuk relaksasi dan penyembuhan.
Pemandangan Pegunungan: Lokasi candi yang berada di pegunungan memberikan pemandangan alam yang memukau. Udara segar dan hijaunya pemandangan sekitar menciptakan suasana damai dan santai. Di dalam kompleks Candi Songgoriti, terdapat makam Raja Songgoriti. Makam ini memiliki nilai sejarah dan spiritual yang penting, serta menambah nuansa keramat tempat ini.
Pengunjung bisa menikmati pemandian air panas alami yang terasa menyegarkan. Tempat ini adalah tempat yang tepat untuk berendam dan merasakan manfaat terapeutik dari air panas. Candi Songgoriti mencerminkan harmoni dan keberagaman budaya yang ada di Indonesia. Penggunaan tempat ini untuk berbagai aktivitas keagamaan menggambarkan toleransi dan keragaman yang telah ada sejak lama.
Candi Songgoriti adalah tempat yang mengajak kita untuk merenung, beristirahat, dan merasakan keajaiban alam serta kekayaan budaya. Ini adalah destinasi yang cocok bagi mereka yang mencari relaksasi, penyembuhan, dan keberagaman dalam satu paket yang menarik.
7. Candi Kidal

Candi Kidal terletak di Desa Kidal, Kecamatan Tumpang, Malang, Jawa Timur, Indonesia. Tempat ini terletak di lereng Gunung Kawi, memberikan latar belakang alam yang menawan untuk pengunjungnya.
Candi Kidal adalah salah satu peninggalan bersejarah dari masa Kerajaan Singosari pada abad ke-13. Didirikan oleh Raja Anusapati sebagai peringatan atas kematian ayahnya, Raja Kertanegara, candi ini adalah penghormatan terhadap keluarga kerajaan. Candi ini juga menjadi tempat pemakaman keluarga kerajaan.
Candi Kidal memiliki bentuk atap meruncing yang elegan, ciri khas arsitektur Hindu. Bagian atap yang indah dan hiasan relief yang rumit menghadirkan keindahan artistik yang tak ternilai. Candi ini memiliki relief-relief yang menggambarkan cerita-cerita agama, termasuk adegan Mahabharata dan Ramayana. Relief-relief ini menghadirkan kisah-kisah epik dalam bentuk visual yang menarik.
Pintu gerbang candi ini juga sangat menarik perhatian. Terdapat relief penjaga pintu yang terkenal dengan ekspresi wajahnya yang kuat dan realistis. Candi Kidal memiliki gaya arsitektur Hindu, namun juga menggabungkan unsur-unsur Budha dalam detail-detailnya. Hal ini mencerminkan keragaman keyakinan pada masa itu.
Terletak di tengah-tengah alam yang hijau, Candi Kidal memberikan suasana yang tenang dan damai. Tempat ini cocok untuk merenung dan berkontemplasi. Candi Kidal adalah contoh keindahan seni dan dedikasi terhadap kerajaan yang begitu kuat. Melalui arsitekturnya yang megah dan relief-reliefnya yang menarik, candi ini menghadirkan kisah tentang keagungan sejarah dan keragaman budaya yang ada pada masa lalu.
8. Candi Telih

Candi Telih terletak di Kreweh, Gunungrejo, Kec. Singosari, Kabupaten Malang, Malang, Jawa Timur, Indonesia. Tersembunyi di tengah perbukitan yang indah, candi ini menawarkan pengalaman wisata yang damai dan alami.
Candi Telih adalah peninggalan sejarah yang berasal dari masa Kerajaan Singosari pada abad ke-13. Dalam sejarahnya, candi ini digunakan sebagai tempat peribadatan agama Hindu atau Buddha. Namun, setelah berabad-abad, seiring berubahnya zaman dan agama mayoritas di daerah tersebut, fungsi dan perhatian terhadap candi ini berubah.
Walaupun ukurannya relatif kecil, Candi Telih memiliki ukiran-ukiran yang sangat detail dan cantik. Relief-relief ini menggambarkan adegan-adegan dari kisah epik dan kehidupan sehari-hari pada masa lalu. Candi Telih merupakan contoh harmoni agama yang terwujud dalam satu tempat. Meskipun awalnya didedikasikan untuk agama Hindu atau Buddha, candi ini juga mencerminkan toleransi dan keberagaman yang ada dalam budaya masyarakat.
Dikelilingi oleh hijaunya hutan dan perbukitan, Candi Telih menawarkan pengalaman wisata alam yang menenangkan. Tempat ini cocok untuk berjalan-jalan santai atau sekadar duduk dan meresapi keindahan alam. Meskipun memiliki nuansa alamiah, tempat ini masih dirasakan memiliki aura spiritual yang kuat. Pengunjung sering merasa terhubung dengan sejarah dan warisan budaya yang ada di tempat ini.
Selain menikmati candi itu sendiri, area sekitar candi juga dilengkapi dengan fasilitas rekreasi seperti gazebo dan tempat duduk, memungkinkan pengunjung untuk bersantai dan menikmati suasana. Candi Telih mengajak kita untuk merenung tentang sejarah, keagungan seni, dan keberagaman budaya. Di tengah ketenangan alam, tempat ini menghadirkan pengalaman yang unik untuk memahami hubungan antara agama, budaya, dan alam di masa lalu.
9. Candi Jawar

Candi Jawar terletak Dusun Kaliputih Mulyosari, Argoyuwono, Ampelgading, Area Sawah/Kebun, Argoyuwono, Kec. Ampelgading, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Indonesia. Tempat ini terletak di dataran rendah yang subur, dikelilingi oleh alam yang asri.
Candi Jawar adalah peninggalan sejarah dari masa Kerajaan Singosari yang mencerminkan perkembangan agama Hindu dan Buddha di Jawa Timur. Meskipun informasi mengenai sejarah pasti candi ini terbatas, keberadaannya menjadi bukti penting tentang keberagaman budaya dan agama pada masa lampau.
Candi Jawar menyimpan keunikan dan pesona yang tak boleh dilewatkan. Candi Jawar memiliki struktur sederhana dengan beberapa ukiran dan hiasan yang menghiasi bagian-bagian tertentu. Walaupun tidak sebesar beberapa candi lain, keunikannya ada pada kesederhanaan dan keselarasan arsitekturnya.
Terletak di dataran rendah, Candi Jawar dikelilingi oleh kehijauan alam yang menenangkan. Pemandangan sawah dan perbukitan di sekitar candi memberikan suasana yang damai dan segar. Area sekitar candi dilengkapi dengan beberapa fasilitas seperti gazebo dan tempat duduk. Tempat ini sangat cocok untuk menghabiskan waktu santai sambil menikmati suasana alam.
Walaupun informasi sejarahnya terbatas, Candi Jawar tetap memiliki makna religius dan budaya yang dalam. Keberadaannya mencerminkan harmoni agama dan budaya yang ada pada masa itu. Suasana alam yang tenang dan damai memberikan sentuhan mistis yang membuat kunjungan ke Candi Jawar lebih berkesan. Pengunjung sering merasa terhubung dengan sejarah dan warisan budaya yang ada di tempat ini.
Candi Jawar mungkin terlihat sederhana, tetapi pesonanya mengundang untuk merenungkan tentang sejarah, nilai-nilai keagamaan, dan keindahan alam. Ini adalah tempat yang sempurna untuk merasa dekat dengan alam dan sejarah di tengah ketenangan alam pedesaan.
10. Candi Jawar Ombo
Candi Jawar Ombo, tersembunyi di tengah Desa Mulyo Asri, kota Malang, tepatnya di Kecamatan Ampelgading, Jawa Timur, adalah sebuah perwujudan gemilang dari sejarah dan seni yang memikat. Candi ini berdiri dengan gagah, memiliki daya tarik yang khas, membedakannya dari candi-candi lain di sekitarnya.
Satu-satunya daya tarik yang membuat Candi Jawar Ombo unik adalah bentuk kaki candi yang menarik perhatian. Kaki candi ini dibentuk dengan presisi sebagai jahitan persegi panjang yang memukau serta melengkung setengah lingkaran yang mengagumkan. Setiap batu yang membentuk komposisi ini dihiasi dengan relief yang menggambarkan punggung yang khidmat dan bunga lotus yang mempesona.
Melangkah menuju area kuil, mata akan tertuju pada pintu masuk yang tak terelakkan. Sebuah patung batu yang memegang tongkat menjadi pintu gerbang yang mengundang. Seorang arkeolog telah mengidentifikasi patung ini sebagai Dwarapala, penjaga pintu suci yang sering ditemukan dalam candi-candi bercorak Hindu-Budha. Keberadaan Dwarapala menambah aura mistis dan religius candi ini.
Tak hanya itu, di area ini juga terdapat “gads,” elemen yang secara khusus menggambarkan Patung Dwarapala. Patung ini adalah cerminan budaya yang dulu kala memeluk agama Hindu-Budha dan memberikan sentuhan yang menyentuh hati tentang bagaimana nilai-nilai keagamaan dan spiritual dulu menghiasi setiap sudut candi.
Candi Jawar Ombo adalah portal yang menghubungkan kita dengan masa lampau yang kaya dan beragam. Dengan bentuk kaki candi yang luar biasa dan kehadiran Patung Dwarapala, candi ini bukan hanya sekadar struktur batu kuno, melainkan juga tempat yang mengandung makna mendalam tentang harmoni agama dan budaya pada masa lalu.