Portalmalang.com-Mengawali perkuliahan semester baru, sekelompok Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berinisiatif melakukan kegiatan survei anak yatim-piatu yang ada di Desa Candi Renggo, kecamatan Singosari khususnya di bagian RW 04 mulai RT 1 sampai 5 pada, Rabu (21/09).
Kegiatan survey yang dilakukan oleh mahasiswa ini sendiri bertujuan mengabdi kepada masyarakat (PMM). PMM ini sendiri merupakan kegiatan wajib yang dilakukan oleh setiap mahasiswa dengan tujuan untuk menerapkan segala ilmu pengetahuan atau membantu masyarakat dengan berbagai program yang mereka bawahkan.
PMM kali ini dilakukan oleh kelompok 38 gelombang 6 dan Agustin Dwi Haryanti S.E.,M.kom selaku Dosen pembimbing lapangan (DPL). Kelompok ini beranggota 5 orang yakni M.Ainun selaku koordinator kelompok sedangkan Kusmiati, Hidayatullah, Ade Saputra, dan alfadli sebagai anggota.
kegiatan yang mereka lakukan berupa mendata anak yatim piatu dan kemudian data ini akan diberikan kepada yayasan panti asuhan Taqwa Al-qobi II yang berada di desa candi Renggo kec.singosari.
“Setelah didata semuanya, nanti data mereka kami serahkan ke pihak yayasan panti asuhan Taqwa Al-qobi II dan nanti akan ditindaklanjuti oleh pihak yayasannya lalu kemudian di filter mana yang lebih berhak atau layak dijadikan anak binaan panti asuhan tersebut,” ujarnya.
Saat survei mereka memberikan beberapa pertanyaan kepada anak yatim/piatu yang berusia kurang dari 18 tahun. Pertanyaan yang mereka lontarkan seputar identitas dan kegiatan keseharian anak yatim/piatu.
“kami bertanya ke mereka berupa nama anak yatim/piatu, sejak kapan ditinggal orang tuanya, bersekolah dimana, rutinitas sehari-hari, biaya pendidikan, biaya hidup, bahkan meliputi yang menanggung biaya pendidikan dan biaya hidup, lalu bekerja dimana, dan apakah selama ini ada kesulitan belajar bagi anak tersebut,” Ungkap M.Ainun selaku ketua kelompok.
Dengan adanya inisiatif seperti ini, anak yatim/piatu akan terjangkau oleh pemerintah setempat atau daerah. selain itu juga dengan adanya kegiatan KMM ini mahasiswa dapat memahami terkait situasi dan kondisi yang dilakukan oleh anak yatim/piatu. (Natalia Erlisa)