Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya kembali menggelar Pengabdian kepada Masyarakat yang berfokus pada edukasi pasar modal, khususnya dalam investasi reksadana. Program ini didanai oleh hibah pengabdian masyarakat dari DPP dan dipimpin oleh Dr. Mychelia Champaca, SE., MM., Ak bersama Dr. Moch Nurhidayat, ST., MM, dari Fakultas Ekonomi, Universitas Tribhuwana Tunggadewi.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini telah dilaksanakan dalam bentuk webinar yang diselenggarakan secara daring melalui platform Zoom Meeting pada tanggal 2 Juni 2023. Tema utama dalam seminar edukasi pasar modal adalah investasi reksadana, dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman investasi yang sehat di kalangan mahasiswa. Hal ini diharapkan dapat membantu mencegah praktik investasi ilegal atau penipuan berkedok investasi yang saat ini sering terjadi.
Ketua Pelaksana Program Pengabdian kepada Masyarakat, Dr. Mychelia Champaca, menjelaskan bahwa pemilihan audiens dari kalangan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis dipertimbangkan karena mereka adalah generasi milenial yang menyadari pentingnya berinvestasi sejak dini, namun masih memerlukan pengetahuan lebih dalam mengenai produk-produk investasi yang benar.
“Materi dalam seminar ini disampaikan oleh seorang praktisi pasar modal yang memiliki spesialisasi dalam analisis teknikal di pasar keuangan berjangka dan derivatif, dengan pengalaman selama 19 tahun di bidang tersebut. Selain itu, dia juga pendiri dari Fibonacci Training Center. Melalui program pengabdian ini, diharapkan mahasiswa dapat mendapatkan tambahan pengetahuan mengenai literasi pasar modal dan investasi reksadana,” ungkap Dr Mychelia kepada Portal Malang.

Pada acara tersebut, pemateri menjelaskan bahwa investasi reksadana merupakan pilihan yang sesuai bagi mahasiswa yang baru memulai perjalanan investasi di pasar modal. Dengan modal yang terjangkau, mahasiswa dapat memulai investasi ini.
“Keuntungan dari investasi reksadana adalah kemudahan dalam pengelolaan, disini investor tidak perlu menghabiskan waktu untuk melakukan pengamatan terhadap pasar, karena dana investasi dikelola oleh manajer investasi serta dana investasi yang dibutuhkan tidak besar,” jelas pemateri di hadapan peserta daring.
Investasi reksadana juga memiliki resiko bagi investor yaitu berkurangnya Nilai Aktiva Bersih (NAB) yang diakibatkan kinerja Perusahaan semakin menurun, bisa juga akibat kondisi perekonomian yang kurang baik serta bisa akibat kondisi politik di Indonesia yang tidak kondusif. Resiko lainya terjadinya likuiditas, jika aset portofolio dalam reksadana tidak likuid, maka manajer investasi akan kesulitan untuk menjual portofolio reksadana tersebut dalam waktu singkat sehingga pembaran deviden pada investor terjadi penundaan.
Ketua Pengabdian Kepada Masyarakat juga mengapresiasi seminar ini dan berharap bahwa kegiatan semacam ini dapat terus berkelanjutan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan minat mahasiswa untuk belajar berinvestasi, khususnya dalam investasi reksadana, sehingga mereka dapat memperoleh penghasilan tambahan selama menjalani kuliah.

“Capaian dari kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat merangsang minat mahasiswa untuk belajar lebih dalam tentang investasi di pasar modal, khususnya dalam reksadana. Harapan dari program seminar ini adalah bahwa mahasiswa akan lebih berani untuk memulai investasi di pasar modal, terutama investasi reksadana saham, sehingga pengetahuan tersebut dapat menjadi modal berharga di masa depan,” jelasnya.