Atasi Sampah Plastik di Indonesia, PemKab Malang Terus Dorong Kolaborasi

0
411
Inovasi dan Kolaborasi sangat penting untuk mengatasi masalah sampah.

Portalmalang.com- Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dan Pemkab Malang Bersama the Alliance to End Plastik Waste melakukan peningkatan kapasitas pengelolaan, salah satunya lewat kemitraan antara pihak pemerintah dan swasta Indonesia terus mendorong upaya pengurangan sampah plastik.

Pengumuman global terkait program Bersih Indonesia: Eliminasi Sampah Plastik pada Konferensi Kelautan PBB 2022 yang diwujudkan oleh
Kemitraan antara pemerintah Indonesia dan organisasi nirlaba global. yang akan di gelar pada 27 Juni sampai 1 Juli.

“Inovasi dan kolaborasi sangat penting untuk mengatasi masalah sampah plastik. Program Bersih Indonesia harus mampu memadukan model pengelolaan sampah dengan prinsip ekonomi sirkular untuk meningkatkan nilai ekonomi sampah plastik dan memfasilitasi pengembangan ekosistem yang berada di hilir,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan bahwa inovasi dan kolaborasi itu dapat menciptakan aliran pendapatan baru untuk mengekstrak nilai maksimum dari bahan-bahan seperti kaca, kertas, logam dan sampah plastik.

Indonesia sebelumnya sudah menargetkan pengurangan sampah plastik di laut hingga 70 persen pada 2925 serta pengurangan polusi plastik mendekati nol pada 2040.

Tujuan dari program ini sendiri untuk membantu meningkatkan proses pengumpulan, pemilahan, dan daur ulang sampah plastik di Indonesia. Harapan untuk program ini dapat mendemonstrasikan Model pengelolaan sampah plastik yang berkelanjutan secara finansial dinegara berkembang.

Program itu akan terimplementasi secara bertahap sesuai rencana di tiga kabupaten di Pulau Jawa yaitu Malang, Magelang dan Sukabumi sehingga melayani secara keseluruhan lebih dari 6,5 juta penduduk. Bersih Indonesia kini telah dimulai di Malang, Jawa Timur setelah sebelumnya diluncurkan pada 18 Mei 2022.

Dengan kapasitas penuh, harapan untuk ketiga sistem tersebut dapat mengumpulkan lebih dari 800.000 ton sampah padat perkotaan dan mengalihkan sekitar 140.000 ton sampah plastik setiap tahun dengan potensi untuk menciptakan sekita 8.000 pekerjaan. (Erliani kehi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here