Cipayung Unitri Adakan Sosialisasi Perkawinan Dini, Stunting, Kematian Ibu dan Anak pada Mahasiswa

0
780
Ilustrasi: Cipayung Unitri, Adakan Sosialisasi Perkawinan Dini, Stunting, Kematian Ibu dan Anak pada Mahasiswa. (Foto. Istimewa)

Portalmalang.com–  Aliansi Perempuan Cipayung Komisariat Se-Universitas Tribhuwana Tuggadewi (Unitri) Malang, menggelar diskusi bersama bertajuk “Perempuan Berbicara” pada Minggu (24/10/2021) kemarin dengan sosialisasi isu “Perkawinan Dini, Stunting, Kematian Ibu dan Anak”.

Adapun Organisasi Cipayung se-Unitri terdiri dari Gerakan Mahaswa Nasional Indonesia (GMNI) dengan pembicara Sarinah Veronica Boleng Kelen, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Dinda Mirna Wati Pureklolon, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Srikandi Aprilian Albertina Hara, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Sahabati Veronica Sabo Open, dan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Srikandi Sabina Aja.

Kegiatan tersebut berlangsung di Graha lantai dua Universitas Tribhuwana Tunggadewi.

Menurut salah satu pembicara Sabina Aja CO pemberdaya perempuan dalam wawancara via Whatsapp mengatakan, tujuan diadakannya diskusi tersebut sebagai bentuk sosialisasi terhadap mahasiswa terkait pentingnya isu stunting, perkawinan dini dan kematian ibu dan bayi.

Baca Juga: 5 Wisata Hits di Malang, Harga Terjangkau, Cocok Untuk Ber-Foto– Portalmalang.com

“Sebelumnya kita dari cipayung sudah melakukan diskusi terkait ini dan kali ini kita dalam rangka mensosialisasikan kepada mahasiswa dan organisasi daerah yang ada di Unitri” ungkap Sabina yang juga merupakan Orgnisasi Perhimpunan Mahasiswa Katolik Indonesia.

Sabina melanjutkan hasil dari diskusi atau sosialisasi tersebut, tetap penting untuk disosialisasikan lagi kepada masyarakat.

“Banyaknya perempuan saat ini belum maksimal atau sadar dengan permasalahan yang sedang terjadi sebab perempuan cenderung memprioritaskan hal-hal yang sebenarnya tidak ada faedahnya,” ujarnya.

Baca Juga: Cara Tepat Merawat Anak yang Terkena Virus Corona– Portalmalang.com

Senada dengan apa yang disampaikan oleh Sarinah Veronica mengatakan, ouput dari diskusi tersebut diharapkan kepada semua organisasi daerah yang hadir dalam diskusi tersebut dapat  mentransfer ilmu dan pengetahuan kepada mahasiswa khususnya pada masyarakat pada umumnya tentang pentingnya isu ini sehingga paham mengenai permasalahan yang sedang terjadi.

Veronica berharap semoga perempuan kedepanya  semakin sadar akan pentingnya edukasi tentang pernikahan dini atau perkawinan anak di bawah usia dan stunting agar bisa menjadi agent of solution bagi masyarakat awam pada umumnya.

“Melihat angka pernikahan dini yang semakin meningkat ditengah pandemi ini sehingga perlu adanya gerakan yang nyata untuk menyikapi masalah sosial ini,” tutupnya. (Hanifuddin Musa)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here