Portalmalang.com – Tanaman Krokot adalah tanaman yang tumbuh liar. Meski begitu, tanaman dengan nama latin Portulaca Oleracea ini ternyata bisa diolah menjadi makanan yang bergizi serta bernilai ekonomi tinggi.
Temuan ini dipeloporu oleh beberapa dosen Universitas Tribhuwana Tunggadewi dalam program pengabdian masyarakat. Mereka menyulap tanaman liar tersebut menjadi tanaman yang layak makan sehingga bermanfaat untuk masyarakat banyak.
Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Desa Wonosalam, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang dengan mengusung tema “Aktualisasi Pengembangan Ekonomi Kreatif Desa Wonosalam melalui Implementasi Riset Produktif Berbasis Kearifan Krokot”.
Wahyu Mushollaeni (42) selaku Ketua Program Abdimas ini mengungkapkan, program ini merupakan salah satu tema yang di using dalam program hibah riset keilmuan e-rispro DIKTI, yang tujuan memberi penghasilan tambahan bagi pegiat Desa Wisata.
“Krokot yang awalnya tidak dihiraukan banyak orang, saat itu kita ubah menjadi makanan dan layak dikonsumsi serta bisa dijual,” kata dia kepada Portal Malang.
Dosen pada Fakultas Pertanian Unitri itu juga menyampaikan, Kecamatan Wonosalam merupakan salah satu desa dengan potensi sumber daya alam yang menjanjikan di masa yang akan datang. Maka dari itu, pihak nya menyebut krokot sangat penting untuk menjadi salah satu sumber penghasilan unggulan.
Tak hanya Wahyu, Samuki, Kepala Desa (Kades) Wonosalam juga menyebut bahwa pemanfaatan krokot ini sangat menarik. Pada awalnya, ia menganggap krokot hanya tanaman biasa, namun sekarang ia menyadari bahwa krokot ternyata merupakan bahan yang mudah di dapat di Desa Wonosalam serta bermanfaat.
“Krokot memang dikenal masyarakat sebagai tanaman liar dan merupakan pakan hewan jangkrik. Namun, tim dari Unitri ini dapat mengubahnya menjadi tanaman yang layak makan, apalagi kami juga telah melakukan uji klinis di Laboratorium Pangan dan layak untuk di konsumsi,” tutup Kepala LPM Unitri tersebut.