Portalmalang.com- Engkau tau?
Tak seperti biasanya
Cuaca hari ini sedang tak bagus
Sebab sedari tadi, awan yang bersandar pada langit terisak terus menerus
Tanpa memperdulikan tetesannya yang tak terurus
Disisi lain
Disudut taman yang tampak tandus
Mawar menghela napas dengan halus
Sambil menikmati suasan yang sudah terlanjur membisu
Mawar mulai menengadah dengan serius
Apakah kau bisa membuatnya terhapus?
Tanyanya pada angin dingin yang berhembus
angin mendegus
Raganya tak sanggup
Mulutnya terkatup walau batinnya berteriak setengah mampus
Perlahan mawar mengoyak kepalannya yang kurus
Meski rasannya napas hampir putus
Tetapi ia tetap tulus
Membiarkan Lukannya menganga mulus
Membiarkan darahnya mengalir rakus
Dengan tertatih mawar memberi kelopaknya pada angin layaknya barang kudus
Kelopak itu perlahan angin elus
Lalu dilindungi nya dengan khusus
Sebelum dibawa pergi lalu dibiarkan pupus ditikam arus
Puisi Pagi
Pada sebuah ingin
Kita saling menyapa
Pada sebuah rasa
Kita memilih jeda
Berharap temu
Kumandangkan rindu
Dalam hangat mendekam
Kita terbawa menuju malam
Entah, angin apa menggoda.
Aku mendekam dalam dada.
Tentang kata yang sedang menyapa.
Tentang rasa yang ingin berkuasa.
Dalam sapa yang begitu teduh.
Dalam rayu yang terlalu mendidih.
Sampai, keinginan meluap dalam hamparan alam puisi.
Adalah kau ibu penyapa tanpa jeda.
Dan, akulah ayah perayu berharap temu.
Mencarimu Dalam Puisiku
Kata adalah nada dan cara paling sederhana
Untuk menggapai cintamu
lewat sebuah senja
Dari langitku yang hangat
Kulihat Awan menembus senyummu
Yang lebam di ingatanku
Di puisi ini, akan kau temukan
Air mata dan senyum dalam suatu kaca
Temukan aku dalam suara hening
Yang mungkin bisa kau dengar
Aku akan menyimpanmu
Di tempat istimewa dan terbaik
Dalam lubuk hatiku
Aku ingin cinta kita selayaknya
Anka 4 – 2 – 1
Empat mata dua hati satu cinta
Aku tidak perlu tanda titik
Untuk mencintaimu
Bagiku kau seperti
ilmu matematika
Yang merupakan pasti
Milik aku selamanya.
*)Penulis Enjelinus Dor, Mahasiswa program studi pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UNIKA ST. PAULUS RUTENG
*)Tulisan ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi portalmalang.com