Portalmalang.com– Setiap tanggal 22 Oktober, terdapat peringatan Hari Santri Nasional. Peringatan ini bermula dari perlawanan peran para ulama dan santri untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia terhadap tekanan para penjajah.
Sejarah dan latar belakang Hari Santri nasional (HSN) yang diperingati pada tanggal 22 Oktober ini, tentu tidak akan pernah terlepas dari gema sejarah yang ada. Momentum HSN ini banyak kenangan dan perjuangan para santri di bawah komando KH. Hasyim Asy’ari dalam melawan para penjajah.
Oleh karena itu, kita bisa ketahui bersama asal usul dan latar belakang Hari Santri (HSN) yang sudah diperingati selama 5 tahun. Berikut rangkuman informasinya:
Asal Usul Hari Santri
Hari Santri Nasional adalah hari yang diperingati karena adanya sebuah perjuangan para santri dan pesantren melakukan jihad melawan para penjajah. Pada waktu itu para penjajah, ingin menguasai kembali tanah Indonesia.
Berbagai provokasi dan upaya untuk menguyahkan kemerdekaan dilakukan seperti peristiwa perobekan bendera belanda pada 19 Sebtember 1945 hingga peristiwa perebutan senjata tentara Jepang pada 23 September 1945. Semangat dan kobaran terus diperjuangkan oleh bangsa Indonesia namun serangan demi serangan tetap terus digenjodkan para penjajah.
Mengingat kian memanasnya kondisi pasca kemerdekaan yang dilakukan para penjajah kepada bangsa Indonesia membuat Presiden Soekarno berkunjung kepada KH. Hasyim Asy’ari yang memiliki pengaruh besar terhadap para ulama dan santri.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden mempertanyakan hukumnya melawan para penjajah. Pertanyaan itu dengan tegas, KH. Hasyim Asy’ari menjawab bahwa umat Islam perlu melakukan pembelaan terhadap tanah air dari ancaman para penjajah.
Melansir dari detik.com dijelaskan, pada 17 September 1945, KH. Hasyim Asy’ari mengeluarkan fatwa jihat untuk melawan para penjajah. Kemudian keluarlah kata yaitu “Resolusi Jihad” yang menjadi semangat juang para santri melalui musyawarah ulama Jawa dan Madura di Kantor Pengurus Besar NU di Bubutan, Surabaya pada tanggal 21-22 Oktober 1945.
Usai disiarkan tentang resolusi jihat. Maka membuat kobaran api semangat kaum santri kian membakar. Mereka berusaha mempertahankan kemerdekaan dan berbondong-bondong datang ke Surabaya hingga mendorong terjadinya 10 November 1945 yang kini diperingati sebagai Hari Pahlawan.
Presiden Joko Widodo Menetapkan Hari Santri
Penetapan Hari Santri yang bertempat di Masjid Istiqlal, Jakarta. Pada 15 Oktober 2015 lalu dengan menimbang peran ulama dan santri pada saat memperjuangkan kemerdekaan RI. Penetapan tanggal 22 Oktober sendiri merujuk pada tercetusnya seruan jihad pada tanggal 22 Oktober 1945 lalu yang berisi fatwa kewajiban berjihat demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Peringatan Hari Santri ini adalah sebagai bentuk kepedulian Presiden Joko Widodo atas perjuangan para ulama dan santri sehingga para penjajah yang ingin menguasai kembali Indonesia tidak terealisasi.
Merujuk pada laman resmi Kemenag, tema hari santri 2021 dirilis sejak Selasa (19/21) melalui kantor Kementrian Agama Jakarta. Peringatan Hari Santri 2021 secara khusus mengususung tema “Santri Siaga Jiwa dan Raga”. Menurutnya, tema ini sebagai bentuk pernyataan sikap santri agar senantiasa siap siaga menyerahkan jiwa dan raga untuk membela dan mempertahankan tanah air Indonesia dan mewujudkan perdamaian dunia.(Hanifuddin Musa)