HMI Cabang Malang Adakan Event Sekolah Gerakan Nasional

0
564
Berlangsungnya kegiatan Sekolah Gerakan Nasional yang diselenggarakan oleh HMI Cabang Malang. Foto : Dokumen

Portalmalang.com – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Malang, menyelenggarakan acara Sekolah Gerakan Nasional dengan tema “Arah Gerak GMI sebagai Lokomotif Gerakan”.

Dalam kegiatan ini dihadiri oleh peserta nasional dan berlangsung selama tiga hari berturut-turut mulai dari tanggal 23-25 september di Hotel Victory Batu.

HMI adalah organisasi integral yang menaungi masyarakat sipil. Oleh karena itu sudah seharusnya melakukan upaya pengawasan bagi masyarakat sipil.

HMI sendiri di klaim sebagai garda terdepan dalam pengawasan kebijakan Pemerintah dan tentu bertanggung jawab untuk memberikan informasi terkait dunia politik bagi masyarakat sipil ini.

Kegiatan yang diselenggarakan selama tiga hari berturut-turut ini membuahkan banyaknya pengalaman serta pengetahuan bagi perserta nasional yang menghadiri pelaksanaan kegiatan tersebu. Diketahui jumlah yang hadir di forum hanya 25, sementara kelulusan peserta sesuai SK adalah 45orang dan ada banyak tokoh penting yang turut serta dalam kegiatan.

Kegiatan dipimipin oleh M Fitrah Bangun (Wasekum Bidang Perguruan Tinggi, Kemahasiswaan, dan Kepemudaan HMI Cabang Malang) selaku ketua pelaksana dari berlangsungnya kegiatan produktif ini ada banyak point penting dalam statement yang disampaikan olehnya pada saat berlangsung kegiatan opening ceremony ia mengatakan jika pemerintah mengambil keputusan sepihak dalam sidang maka mahasiswa dan rakyat tidak akan tinggal diam.

Foto : Dokumen

“Pemerintah tega membuat keputusan secara sepihak dalam sidang parlemen, maka mahasiswa dan rakyat lebih tega untuk melakukan pukulan di ekstraparlemen,” katanya.

Acara berlangsung dangan diisi oleh beberapa pemateri yang berperan penting dalam dunia sosial politik. Senior Bem Jakarta/Wasekjend PB HMI, El Hakim yang menjadi pemateri pertama mengkungkapkan tidak ada yg melarang konektivitas dengan aparat.

“Tidak ada yang melarang konetivitas dengan aparat, itu sebagai bentuk silahturahmi. Intinya jangan mau terdikte dan di dikte,” ungkapnya.

Dilanjutkan oleh pemateri kedua Novanda Purwadi, (Komite Pendidikan). ”Dalam memberi perbaikan system dalam perguruan tinggi bahkan skala yang lebih, semua elemen mahasiswa harus mencair dalam ego masing masing,” ujarnya saat berpidato.

Pemateri selanjutnya ada Edy K.Wahid dari Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Bakti Riza (pengacara publik), Yus Pengganti Resoiratori Saddam Al Jihad (Presiden Pemuda Asia-Afrika), Riyanda Barmawi (Ketua Bidang Ekonomi Pembangunan PB HMI). (Natalia Erlisa)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here