Portalmalang.com- Varian Omicron yang akhir-akhir ini menjadi perbincangan dunia membawa kekhawatiran yang cukup serius. Pasalnya, Varian virus Covid-19 ini atau yang sering disebut dengan varian B.1.1.529 penularannya terjadi 500 kali lebih cepat dibandingkan dengan varian virus corona yang lain, Rabu, (01/12).
Pada awalnya, varian Omicron ini ditemukan di Afrika Selatan pada, (09/11) yang digolongkan sebagai kategori Variant Under Monitoring (VUM) oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Namun, seiring perkembangannya seorang pemimpin penelitian di Vienna, Austria Ulrich Elling, varian ini masuk dalam kategori Variant of Concern (VOC) karena penularannya yang lebih cepat.
“Penularannya bisa dikatakan lebih cepat dari varian delta, bahkan untuk mengatasi varian ini tidak cukup dengan hanya menggunakan lockdown,” ujar Ulrich dalam laman Express.co.uk.
Baca Juga:Aturan Baru Bagi Jamaah Haji dan Umroh, Begini Persyaratannya portalmalang.com
Karena hal tersebut, banyak negara yang membatasi perjalanan dari afrika Selatan. Bahkan virus ini diketahui telah menyebar ke beberapa negara, seperti Jerman, Italia, Belanda, Israel, dan Kanada.
Baca Juga:Aturan Baru Bagi Jamaah Haji dan Umroh, Begini Persyaratannya portalmalang.com
Seorang pejabat tinggi kesehatan di Inggris memberikan peringatan bahwa kekebalan imun masih kurang efektif dalam menangani varian omicron.
“Karena varian omicron ini tidak bisa efektif jika hanya melakukan vaksin saja,” tuturnya.
Lebih lanjut, seorang dokter Afrika Selatan yang merawat pasien yang terdampak varian omicron mengatakan bahwa gejala yang ditimbulkan oleh varian ini tergolong ringan seperti batuk kering, demam, dan keringat malam.
Meski begitu, para ahli mengatakan untuk tidak mengambil kesimpulan singkat terlebih dahulu. Sebab, Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga membutuhkan waktu beberapa minggu untuk mengetahui dampak dari varian ini.
