Kota Batu Terjadi banjir Bandang, MCWNGALAM; Malang Raya darurat Lingkungan

0
504
foto bagunan roboh karena diterjang banjir bandang di Kota Batu pada hari Kamis, (04/11)

Portalmalang.com-Kota Batu yang berada di kawasan dataran tinggi bisa terjadi banjir yang sangat mengerikan. Tercatat 5 titik banjir yang terjadi pada Kamis (4/11) diantaranya Desa sumber Brantas, Desa Bulukerto, Desa Tulungrejo, Desa Padangrejo, dan Desa Sidomulyo.

Sementara ini, kerugian yang diterima berupa 15 orang diperkirakan hilang, 4 orang ditemukan selamat, 11 orang dalam pencarian, 4 kendaraan hanyut, 1 unit rumah tenggelam.

Mengacu pada Perda No. 7 tahun 2011 tentang lokasi rawan banjir adalah Rencana Tata Ruang dan Wilayah berada dalam kawasan hutan lindung. Terjadinya banjir di kawasan yang seharusnya lestari ini, menjadi bukti ketidak mampuan Pemerintah Kota Batu dalam menjaga kawasannya.

Berdasarkan Rilis MCW pada 31 Oktober 2021, terdapat 72 bangunan yang berdiri tanpa izin di Kota Batu. Sebagian bahkan menempati kawasan yang bukan peraturannya.

Selanjutnya data Walhi Jatim menunjukkan angka sumber mata air di Kota Batu menurun. dari 215 sumber di tahun 2005 turun menjadi 111, di tahun 2010 dan hingga saat ini hanya tersisa 107 sumber mata air.

Di hulu sungai berantas, terdapat 421 sumber  mata air kemudia turun menjadi 221. Di tahun 2009 menjadi 57 sumber mata air. Artinya hampir 50% hilang.

Disisi lain, juga terdapat penyusutan lahan hijau yang awalnya berjumlah 6.034,62 hektar menjadi 5.279,15 hektar dalam kurun 2012-2019.

Dalam akun resmi mcwngalam mengungkapkan, banjir yang terjadi di Kota Batu merupakan dampak nyata dari kerusakan lingkungan. Bukan Cuma itu, MCW Ngalam menambahkan, bencana yang terjadi di Kota batu juga akan berdampak pada Kota Malang serta Kabupaten malang. sebab, daerah Malang Raya dan beberapa daerah lainya masih mengandalkan aliran sungai brantas yang beralokasikan di Kota Batu.

Selain itu, ada ancaman lain yang akan membawa bencana yang lebih besar jika tetap dibiarkan yakni perombakan kawasan besar-besaran yang direncanakan pada Perda RT/RW 2021, Proyek kreta gantung yang dilaksanakan di Desa Oro-oro ombo, Kelurahan Ngaglik, dan Desa Gunungsari, serta Proyek Geothermal di kawasan Arjuno Welirang.

Di akhir rilisnya, MCW Ngalam dalam akun Istagram resminya mcwngalam mengajak untuk bergerak bersama dalam menjaga alam dengan turut aktif mengawasi setiap kebijakan-kebijakan dari pemerintah demi anak cucunya nanti.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here