Portalmalang.com- Vaksin dosis ketiga yang disebut sebagai vaksin Booster semakin digaungkan oleh Pemerintah Kota Malang mulai Selasa (18/1) kemarin.
Pelaksanaan vaksin booster yang direncanakan di Mini Block Office Malang menyasar beberapa pihak, seperti kepala organisasi perangkat daerah (ODP), Camat, Lurah, Protokoler dan awak media, Rabu (19/01).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang dr Husnul Muarif menjelaskan bahwa vaksin booster ini telah diinisasi sejak 13 Januari. Pada 13 dan 14 Januari lalu vaksinasi dilaksanakan di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes), terutama untuk lansia.
Dalam pelaksanaannya ada sekitar 149 lansia yang telah melakukan vaksin dosis ketiga, Dinkes juga tidak mematok selesainya vaksin booster untuk lansia itu kapan selesai. Pada pelaksanaanya, para lansia divaksin dengan jenis vaksin booster Pfizer. Itu dikarenakan para lansia sebelumnya menggunakan vaksin jenis Sinovac sebagai dosis pertama dan kedua.
”Kami juga melihat data jumlah lansia di Kota Malang ini ada 83 ribu orang. Belum lagi stok vaksin yang ada juga akan berpengaruh. Menurut pemaparannya vaksin booster yang tersedia 10 ribu dosis terus menipis. Namun ia memastikan akan dilakukan dropping untuk memastikan tambahan vaksin dari pemerintah apabila data capaian vaksin telah di update,”imbuh Mantan direktur RSUD Kota Malang.
Tambahan vaksin yang telah di dropping akan disalurkan ke 16 puskesmas, 20 rumah sakit, dan 45 klinik. Husnul juga telah memastikan untuk tidak memaksa fasyankes memberikan vaksin booster apabila tenaga vaksinator tidak memadai. Ia memperioritaskan vaksin reguler terselesaikan lebih dahulu.
”Vaksin booster itu kan ada syaratnya, minimal 6 bulan pasca dosis kedua. Oleh karena itu, saya suruh pihak puskesmas mendata dulu,” imbuh pejabat eselon II-B Pemkot Malang itu.
Disisi lain, Kepala Puskesmas Rampal Celaket dr M. Ali Syahib mengatakan bahwa pihaknya masih belum bisa memastikan untk dapat memberikan vaksin booster, karena mereka sedang memprioritaskan vaksinasi dosis pertama untuk anak usia 6 sampai 11 tahun.
”Kami menunggu (jadwal) saja, sambil menyiapkan tenaga vaksinatornya,” ujarnya.
Menurut Syahib setidaknya ada 6 tenaga vaksinator yang tersertifikasi di tempatnya. Serta tambahan nakes lain untuk menjalankan vaksinasi booster. (Jefriyanto)