
Portalmalang.com – Dukung terwujujudnya toleransi terhadap keberagaman di tingkat SMA/MA Sederajat, media bersama konsorsium CREATE kembangankan alat berbasis permainan “Creative Youth for Tolerance”, Senin (12/9/2022).
Pemilihan metode belajar ini di anggap tepat untuk menanamkan nilai-nilai toleransi pada peserta didik dengan cara yang menyenangkan.
Hadirnya pemikiran ini karena melihat ketidak empati sosial dalam menerima sega bentuk perbedaan sehingga berujung adanya prilaku diskriminasi bahkan perundungan.
Menurut data KPAI pada tahun 2016-2020, terdapat 480 pengaduan terkait korban perundungan yang terjadi di sekolah yang berdampak pada siswa baik secara fisik maupun psikis. Hal ini di pengaruhi oleh keberadaan satuan pendidikan yang erat dengan trend penyeragaman serta bibit provokasi, kebencian dan adanya penyebaran informasi melalui media sosial.
Untuk menghindari hal itu, maka tindakan intoleransi perlu di rendam dan dihilangkan agar tidak diserap dan dijalankan kembali oleh generasi seterusnya.
“Kreatoria : Creative Youth for Tolerance bisa menjadi salah satu upaya untuk memutus rantai diskriminasi yang terjadi di sekolah. Kami menyajikan pendekatan berbeda untuk menarik perhatian dan menanamkan nilai-nilai positif pada generasi muda. Kami percaya bahwa generasi ini selalu memiliki potensi untuk melakukan gerakan perubahan, mereka dapat berkarya dan memulai perjalanan sebagai pembawa perdamaian,” tutur Dwita Nugrahanti, Project Manager Rombak Media untuk CREATE.
Dalam menjalankan program ini ada dua metode yang ditawarkan yaitu berupa vidio animasi singkat dan papan permainan. Dalam vidio animasi singkat yang di buat di desain dengan menjabarkan dua konsep utama yang bertujuan memberikan pemahaman peserta didik terkait inklusivitas.

Sedangkan papan permainan dikonsepkan untuk melatih kemampuan pola berpikir peserta didik secara kritis, mengasah rasa empati, dan mengelolah emosi. Selama berlangsungnya permainan peserta didik harus memilih dan menempatkan beberapa kartu kata kunci dengan cermat agar dapat menjadi rangkaian ide yang kreatif. Dengan adanya penerapan ini membuat rasa kepekaan sosial guna mendorong adanya rasa toleransi.
Kedua alat ajar tersebut diserahkan langsung kepada 8 sekolah di Jawa Timur dan Jawa Barat, di antaranya SMAN 8 Malang, SMAN 10 Malang, SMAN 17 Surabaya, SMAN 20 Surabaya, MAN 2 Kota Bandung, SMAN 7 Bogor, SMAN 9 Bogor, dan SMAN 1 Lembang.
Untuk memaksimalkan kegiatan ini, maka pihak Media menyelenggarakan sosialisi dan pelatihan kepada tenaga pelajar di sekolah. Kegiatan ini diselengarakan dua kali secara daring yakni pada tanggal 26 Agustus 2022 untuk guru dari sekolah di Jawa Timur dan 3 September 2022 untuk guru di sekolah di Jawa Barat.
Hadirnya kegiatan ini, sekolah menyambutnya dengan positif karena dapat memberikan inovasi dan pendekatan unik dalam memperkenalkan bahkan menginternalisasikan nilai toleransi dan keberagaman ini.
“Secara metode, ini bagus untuk anak-anak. Tugas untuk membuat komik, meme, dan video pada dasarnya sudah banyak dilakukan oleh mata pelajaran lain. Tapi dengan kemasan seperti ini menjadi jauh lebih menarik,” jelas Akhmad Fauzi, guru mata pelajaran PPKn SMAN 17 Surabaya.
Selain itu hal senada juga di sampaikan oleh pihak pengajar dari SMAN 2 Kota Bandung Imas Suryati, pengampu mata pelajaran bimbingan dan konseling mengungkapkan selama sosialisasi yang disampaikan sangat menarik dan dapat membantu siswa untuk berpikir kritis dan meningkatkan rasa solidaritas yang tinggi.