Portalmalang.com- Menulis merupakan sebuah aktivitas menghasilkan sebuah karya yang di lahirkan dari perasaan dan pikiran. Menulis adalah sebuah mekreativitas yang di miliki seseorang dalam menuangkan ide dan pikiran lewat kata-kata dan kalimat. Pada dasarnya menulis adalah proses kreatif, mengapa dikatakan demikian? Karena menulis adalah kegiatan menghasilkan karya yang berbeda dari orang lainnya. Oleh karena itu menulis merupakan sebuah bentuk proses kreatif. Menulis adalah proses kreatif yang banyak melibatkan cara berpikir divergen (menyebar) dari pada konvergen (memusat) Supriadi, 1997. Menulis tidak ubahnya dengan melukis. Pelukis memiliki banyak ide, gagasan, pendapat, pikiran, perasaaan, serta obesesi yang akan dilukiskannya. Kendatipun secara teknis ada krietria yang dapat diikuti tetapi wujud yang akan dihasilkan itu sangat bergantung pada kepiawaan, imajinasi, dan kreatifan penulis dalam mengungkapkan gagasan. Menulis adalah sebuah proses menciptakan suatu catatan, informasi atau cerita menggunakan aksara.
Dikutip dari pendapat Nurgiyantoro (2001:273), menulis adalah aktivitas mengungkapkan gagasan melalui media bahasa. Menulis merupakan kegiatan produktif dan ekspresif sehingga seorang penulis harus memiliki kemampuan dalam menggunakan kosakata, tata tulis dan struktur bahasa. Tarigan (1986:15) menjelaskan bahwa menulis adalah suatu kegiatan menuangkan ide atau gagasan dengan menggunakan bahasa tulisan sebagai media penyampaiannya.
Menulis dapat dikatakan sebagai proses berpikir, dimana menulis sebagai suatu proses menuangkan gagasan atau pikiran dalam bentuk tertulis. Menulis sebagai proses berpikir bahwa sebelum dan atau setelah menuangkan gagasan dan perasaan secara tertulis diperlukan keterlibatan proses berpikir. Proses berpikir menurut Moore dkk. (dalam khalik, 1999:28) memiliki sejumlah esensi diantaranya mengingat, menghubungkan, memprediksikan, mengorganisasikan, membayangkan, memonitor dan menerapkan. Jadi, pada hakihatnya menulis sesungguhnya memuat sesuatu tentang proses berpikir, gagasan yang dituangkan dalam kalimat/paragraf dapat dianalisis kelogisannya. Menulis dan proses berpikir berkaitan erat dalam menghasilkan karangan yang baik. Dan karangan yang baikmerupakan sebuah manifestasi dari kerterlibatan proses berpikir. Dengan demikian proses berpikir sangat menentukan lahirnya suatu karangan yang berkualitas.
Syafi’ie (1988:43) mengemukakan bahwa salah satu substansi retorika menulis adalah penalaran yang baik. Hal itu berarti bahwa penulis harus mampu mengembangkan cara-cara berpikir rasional, tanpa melibatkan proses rasional itu, kritis, dan kreatif akan sulit menghasilkan karangan yang dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya. Bersamaan dengan pendapat Syafi’ie Pappas (1994:215) mengungkapkan bahwa menulis adalah proses berpikir yang merupakan aktivitas bersifat aktif, kostruktif, dan penuangan makna. Pada saat menulis seorang penulis dituntut untuk menuangkan gagasannya berdasarkan skema, pengetahuan, dan pengalaman yang dimiliki secara tertulis. Dalam proses tersebut diperlukan kesungguhan proses mengolah, menata,mempertimbangkan secara kritis, serta menata ulang gagasan yang dicurangkan.
Menulis sebagai proses berpikir yang meliputi serangkaian aktivitas yang dimana menulis sebagai proses berpikir yang dapat menghasilkan kreativitas berupa karangan baik karangan yang berupa ilmiah maupun karangan yang bersifat satra. Karangan sebagai bukit kreativitas diperoleh melalui serangkaian aktivitas menulis. Rangkain aktivitas menulis adalah sebagaimana yang dikemukakan oleh Tompkins (1994:126), yakni pramenulis, pengedrafan, perbaikan, penyuntingan dan publikasi. Menulis sebagai proses berpikir yang terdiri atas serangkaian tahapan dikaitkan dengan pembelajaran, berarti kesempatan bagi penulis untuk memperoleh bimbingan.
Menulis adalah proses berpikir yang berkaitan erat dengan membaca di mana menulis sebagai sebuah proses berpikir yang terdiri atas serangkaian aktivitas yang fleksibel berkaitan erat dengan membaca. Segi sebelum menulis diperlukan berbagai pengetahuan awal dan informasi yang berkaitan dengan topik yang diagaraf. Untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan tersebut membaca merupakan sarana yang paling tepat. Segi setelah menulis, membaca merupakan suatu kegiatan yang tak terpisahkan dengan kegiatan menulis pada tahap perbaikan, penyuntingan, Burns dkk.(1996:383) mengemukakan bahwa membaca dan menulis saling mendukung satu dengan lainnya.
Menulis merupakan suatu aktivitas kreatif yang dimana menulis kreatif adalah suatu aktivitas menulis yang berdasarkan ide sendiri. Menulis kreatif berasal dari apa yang diketahui dan apa yang disukai oleh penulis. Seorang penulis kreatif menampilkan suatu topik permasalahan yang dibahas dengan disertai gagasan atau pendapat dari penulis. Menulis kreatif dapat diartikan sebagai menulis yang jujur atau menulis berdasarkan fakta. Karena sifatnya demikian , makanya sifatnya sangat lucu jika ada penulis yang menulis dan tidak disukainya. Menulis kreatif itu berasal dari perenungan diri, beradasarkan analisa dan memerlukan tanggung jawab. Cara menulis kreatif yang baik adalah dengan menggunakan gaya bahasa sendiri atau tidak menjiplak dari karya orang lain.
Menulis memiliki tujuan untuk memberikan informasi yang berupa fakta-fakta yang terjadi, membujuk para pembaca , mendidik yang dimana memberikan nilai pendidikan kepada pembaca berkaitan dengan tulisan yang di hasilkan, dan yang terakhir dari tujuan menulis yaitu menghibur di mana tulisan yang dihasilkan oleh seorang penulis dapat menghibur para opembaca yang membaca karyanya.
Berdasarkan uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa menulis merupakan sebuah aktivitas menuangkan ide lewat media tulisan. Menulis adalah sebuah aktivitas mengolah pikiran dari sesorang dalam menghasilkan sebuah karya sastra yang dapat dikatakan sebagai bentuk kreativitas diri dari sesorang. Maka dari itu keterampilan menulis merupakan sebuah kemampuan yang mengelola atau mengasah kemampuan. Seorang penulis yang kreatif adalah seorang penulis yang mampu menciptakan suatu tulisan tanpa adanya dorongan atau paksaan dari orang lain.
Oleh karena itu, penulis menyarankan agar dalam kegiatan menulis seorang penulis dituntut untuk memiliki imajinasi yang kreatif yang dimana maksuydnya menulis berdasarkan kemampuan dari diri sendiri tanpa adanya hasil dorongan atau pendapat dari orang lain.
*)Penulis Benedikta memang, Mahasiswa program studi pendidikan Guru Sekolah Dasar UNIKA Santu Paulus Ruteng
*)Tulisan ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi portalmalang.com