Portalmalang.com – Walikota Batu meresmikan yayasan omah mikir Prambudi (OMP) dimeriahkan dengan pameran seni bertema banjir bandang, bertempat di Galeri Raos, Jl PB Sudirman Kota Batu. Rabu, 23/03/22.
Peresmian yayasan OMP sekaligus dilaksanakannya pameran seni bertajuk Banjir Bandang. Adanya pameran ini, para seniman ini menggambarkan banjir bandang memiliki makna yang luas, bukan hanya dalam arti fisik bencana alam, namun juga terpaan banjir informasi yang juga memberikan pengaruh negative dalam kehidupan sosial, jika tidak dibarengi kualitas diri yang baik.
Ketua Yayasan OMP Djuli Djati Prambudi, mengungkapkan dengan dibukanya yayasan OMP para pelukis kota batu dapat menginspirasi lebih maju lagi untuk kejayaan kota batu,bukan hanya menjadi Kota Wisata, Kota perindustrian tetapi juga Kota budaya dan Kesenian yang dikenal sedunia.
“di bukanya yayasan OMP ini kami ingin membantu kawan-kawan seniman dan budayawan untuk mengembangkan bakat dan memamerkan karya mereka, tidak hanya di Batu tapi juga diluar,” ungkapnya.
Wakil DPRD kota bantu Nurrochman memberikan apresiasi yang tebaik kepada yayasan OMP Kota Batu karena dalam bernarasi, berdialog, literasi tingkat Samapi saat ini berjalan dengan sangat baik. Ini merupakan sebuah lembaga yang didalamnya berisi beberapa tokoh yang memiliki dimensi pemikiran dari disiplin ilmu masing-masing yang kemudian di terapkan disini.
“Tentunya saya sangat mengapresiasi kepada yayasan OMP karena sudah kontribusi yang luar biasa dari seniman kota batu, dari pemikiran-pemikirannya itu akan diharapkan menjadi sebuah rekomendasi-rekomendasi pertumbuhan dan perkembangan Kota Batu ini mengalami keseimbangan sehingga masyarakat dengan adanya kebijakan semakin baik.”
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko, mengucapkan selamat dan terimakasih kepada yayasan OMP yang sudah membuka peluang bagi seniman untuk berkarya.
“Sangat berterima kasih dan selamat kepada yayasan OMP akhirnya punya lembaga, yayasan punya nilai yang luar bisa dalam melukis ini. Saya harap yayasan OMP ini bisa mamjadi yayasan meningkatkan literasi untuk seluruh warga kota batu” ungkapnya.
Walikota batu juga menambahkan pasti seniman warga kota batu dapat berkarya jadi seniman yang berkaliber internasional dan untuk para seniman senior bisa menjadi semangat dan motivator bagi seniman junior untuk bisa menjadi orang-orang yang hebat seperti senior-seniornya.
Baca juga : Mulai Aktif Kembali Pembatik Sumbermujur Lumajang Pasca Erupsi Semeru-portalmalang.com
“kemudian yang paling saya harapkan akhirnya orang batu bisa bicara ke tingkat nasional dan internasional Yang kemudian dilihat. Akhirnya orang bertanya di mana batu itu?, yang kemudian pengen ke sini untuk melihat bukan hanya keindahan alamnya dan bukan hanya kesejukannya tetapi melihat karya-karyanya juga” imbuhnya.

Salah satu pengunjung Difa’ulhaq Abiyyu Pranadhita menyukai salah satu hasil lukisan dari para seniman dengan Konsepnya Urban Life style yaitu kehidupan urban yang menggambarkan gangster yang terbuat dari karung goni dalam artian pakaian yang dipakai oleh orang-orang dari golongan bawah atau yang mengalami kesulitan ekonomi.
“Kan ada tingkatan manusia itu istilahnya urban dan sub urban.
Disini kenapa di bilang Urban Life style, orang penikmat lukis bisa berpikir orang-orang urban atau orang yang ekonomi kurang ingin seperti orang-orang elit makanya disitu menggambarkan cafe, gelas white, dan yang digambar itu bisa dilihat seperti pizza padahal mereka berada di kondisi yang kurang mampu” jelasnya.
Pengunjung lainnya yang mengerti akan seniman Nashir Macap berpendapat, setiap gambaran di sini lebih ke apa yang disampaikan seniman itu bisa lebih mudah di terka oleh orang yang melihat saja artinya penikmat lebih capat mengerti yang di maksud seniman.
“Sehingga menurut saya seniman disini tidak perlu mencantumkan deskripsi gambarnya biar pengunjung dapat berpikir sendiri tentang gambaran itu”. Jelasnya
Baca juga : Kedelai Naik, Pengrajin Tempe Terpaksa Berhenti Produksi – portalmalang.com
“Jadi menurut saya di sini semua gambaran ini menarik dan unik karena setiap penggambaran atau seniman yang menggambar di sini dia punya maksud dan maknanya berbeda-beda terus cara dia menyampaikan dalam gambarnya juga berbeda” imbuhnya.