Presiden Jokowi Berikan Arahan Pada Jajaran Kepolisian

0
378
Presiden Indonesia, Joko Widodo saat menyampaikan arahan kepada anggota kepolisian seluruh Tanah Air, di Istana Negara, Jakarta, pada Jumat, 14 Oktober 2022

Portalmalang.com – Presiden Joko Widodo memberikan sedikit arahan pada jajaran kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) di Istana Merdeka, Jakarta, pada hari Jumat 14 Oktober 2022 kemarin.

Pada pertemuan itu Presiden Joko Widodo memberikan lima arahan Kepolisian, mulai dari Mabes Polri, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda), hingga Kepala Kepolisian Resor (Kapolres). Arahan yang pertama Presiden Jokowi menegaskan agar memperbaiki pola pengayoman atas apa yang menjadi keluhan masyarakat kepada institusi Polri.

“Jadi keluhan masyarakat terhadap Polri, 29,7 persen sebuah persepsi karena pungli. Tolong ini anggota-anggota semuanya itu yang begitu. Sewenang-wenang, tolong ini juga diredam pada anggota-anggota. Pendekatan-pendekatan yang represif, jauhi. Mencari-cari kesalahan nomor yang ketiga, 19,2 persen. Dan yang keempat, hidup mewah yang tadi sudah saya sampaikan,” ujar Presiden.

Menurut Presiden, Polri merupakan aparatur penegak hukum yang paling dekat dengan rakyat dan paling sering berinteraksi dengan masyarakat. Untuk itu, Presiden menyampaikan arahan keduanya yakni meminta kepada para petinggi dan perwira Polri untuk selalu mengingatkan anggotanya agar memberikan pelayanan kepada masyarakat serta menjaga rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.

“Yang kedua, rasa aman dan nyaman masyarakat itu—ini masalah persepsi—rasa aman dan nyaman masyarakat itu menjadi terkurangi atau hilang. Karena apa pun, Polri adalah pengayom masyarakat. Hal-hal yang kecil-kecil, tolong betul-betul dilayani itu. Masyarakat kehilangan sesuatu, harus direspon cepat sehingga rasa terayomi dan rasa aman itu menjadi ada,” ungkapnya.

Arahan yang berikutnya Presiden meminta kepada seluruh jajaran kepolisian agar tetap menjaga kesolidan dalam internalnya maupun dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Hal tersebut penting Utamanya karena saat ini sudah memasuki tahun politik dan Pemilihan Umum (Pemilu) sudah mulai berjalan sejak Juli lalu.

“Harus ditunjukkan soliditas di internal Polri dulu. Rampung, kemudian soliditas Polri dan TNI itu yang akan mengurangi tensi politik ke depan. Soliditas. Harus ada kepekaan, posisi politik ini seperti apa, sih. Karena Saudara-saudara adalah pimpinan-pimpinan tertinggi di wilayah masing-masing. Sense of politic-nya juga harus ada. Tidak bermain politik tetapi mengerti masalah politik karena memang kita akan masuk dalam tahapan tahun politik,” paparnya.

“Kalau dilihat Polri solid, kemudian bergandengan dengan TNI solid, bolak-balik saya sampaikan, saya memberikan jaminan, stabilitas keamanan kita, stabilitas politik kita pasti akan baik. Enggak ada yang berani coba-coba. Kalau coba-coba, ya tegas saja,” sambungnya.

Arahan yang ke Empat, presiden jokowi meminta kepolisian menyederhanakan Visi kepolisian agar semua jajaran dapat memahami apa yang menjadi tujuan dari kepolisian biar tidak gamang serta bekerja sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) dan sesuai Undang-undang.

“Visi presisi, Pak Kapolri, saya minta juga tidak njelimet-njelimet, tolong disederhanakan sehingga yang di bawah itu mengerti apa yang dijalankan. Apa sih, kalau disederhanakan? Ya tadi itu yang Kapolri sampaikan tadi. Polri sebagai pelindung, Polri sebagai pengayom, dan Polri sebagai pelayan. Intinya kan ke sana. Presisinya itu apa? Jelaskan juga. Sekali lagi, secara sederhana dan jelas sehingga gampang ditangkap visi itu,” Ungkapnya

Dan arahan yang terakhir, presiden mengingatkan supaya kepolisian jangan sampai di pandang lemah dalam menjalankan tugas yang sudah sesuai dengan produk Hukum. Untuk itu, presiden secara tegas meminta kepolisian agar memberantas Judi Online dan jaringan Narkotika sehingga bisa mengembalikan citra kepolisian.

“Saya sudah perintahkan kepada Kapolri, saat itu urusan judi online, bersihkan, sudah. Saya enggak usah bicara banyak. Saudara-saudara tahu semuanya, perintah ini tahu. Dan, penegakan hukum untuk yang berkaitan dengan narkoba. Ini yang akan nanti bisa mengangkat kembali kepercayaan masyarakat terhadap Polri,” Tegasnya.

Presiden jokowi juga menyarankan supaya kepolisian merancang komunikasi publik yang baik dan cepat dalam menghadapi sebuah isu atau peristiwa.

“Sekarang ini, sekali lagi, era social media, hitungannya detik, hitungannya menit, sudah bukan hari lagi. Begitu ada sebuah peristiwa kecil dan Saudara-saudara menganggap ini kecil, sehingga tidak ditangani, dikomunikasikan dengan baik, dengan kecepatan, membesar menjadi sulit untuk kemudian diselesaikan lagi,” Tutupnya. (Nurholis Majid)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here