Siswa SDN 3 Pandanlandung Wagir Minta Ruang Kelas Baru

0
552
Siswa SDN 3 Pandanlandung Wagir Minta Ruang Kelas Baru.

Portalmalang.com-Semakin larut tidak ada kabar tentang perbaikan sekolah dari pemerintah Kabupaten Malang, semakin parah pula ruang kelas di Sekolah Dasar Negeri 3 Pandanlandung, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.

Ruang kelas yang dibangun pada tahun 1986 tersebut kini kondisinya nyaris ambruk. Terpaksa, satu ruangan kini tak bisa digunakan lagi. Kerusakan ruang kelas itu sudah terjadi sejak 2017 lalu. Kayu-kayu bangunan yang sudah lapuk, terpaksa pihak sekolah menyangga dengan bambu agar tidak roboh.

Kepala sekolah SDN 3 Pandanlandung Abdul Ghafur menerangkan, beberapa kali pihak sekolah sudah mencoba memperbaiki dengan cara swadaya. Namun, karena kondisi bangunan yang sebagian besar terbuat dari kayu makin lapuk, akhirnya satu ruang kelas tersebut tak lagi digunakan.

Sebenarnya ada dua kelas yang tidak bisa digunakan. Yakni kelas 2 dan kelas 3, berhubung tidak memiliki ruangan lagi, terpaksa yang kelas 3 masih digunakan walau saat hujan ruang kelas kebanjiran akibat genteng bolong. “Untuk anak-anak kelas dua, kami pindahkan ke Musala supaya proses menuntut ilmu tetap berjalan,” ucap Ghafur.

Upaya demi upaya sudah mereka lakukan untuk memperbaiki kerusakan itu. Mulai memperbaiki secara swadaya, sumbangan suka rela, hingga melaporkan kerusakan sekolah 2018 lalu ke dinas pendidikan. “Sudah pernah di survey. Namun, alhasil sampai hari ini belum ada tanda-tanda akan perbaikan. Alasannya peralihan anggaran akibat pandemi Covid-19, ” ucapnya.

Melihat hal itu, Abdul Ghafur kembali melayangkan surat cinta bahwa SDN 3 Pandanlandung Wagir memerlukan ruang kelas baru. “Pada tanggal 23 Juni 2022 kita mengajukan lagi RKB (ruang kelas baru). Tak hanya RKB, kami juga ajukan Usaha kesehatan sekolah (UKS), Teknologi informasi dan komunikasi (TIK), Laboratorium (LAB), dan Perpustakaan Sekolah. Kita juga melampiri bukti kerusakan, surat tanah juga, serta Rancangan Anggaran Belanja (RAB). Semoga saja bisa terealisasi,”.

Saat Jawa Pos Radar Malang mendatangi lokasi, seketika itu lansung disambut hangat oleh para siswa dan siswi. Di sana, salah seorang siswi benama Selvi Fitriani 9 tahun mengharapkan ruang kelas di sana segera di perbaiki. Pasalnya, mereka takut ruang itu akan roboh dan menimpa teman-temannya. “Setiap hujan ini bocor, kebanjiran. Kami bersih bersih dulu sebelum pelajaran dimulai,” katanya

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) kabupaten Rachmat Hardijono mengatakan dalam waktu dekat belum bisa ditangani karena alokasi anggaran untuk rehab sekolah sangat terbatas dan belum memungkinlan untuk menangani semua kerusakan sekolah yang begitu banyak. Namun, pihaknya telah menganggarkan dalam setiap ruang kelas, dialokasikan Rp. 65 juta.

Tak hanya itu, ia kembali mengusulkan untuk mendapatkan DAK Fisik 2023 sekolah yang kondisi kelasnya rusak dengan total senilai sekitar Rp 1 triliun. “Sudah kami usulkan, dan jika Kemendikbudristek masih membuka menu (dalam Juknisnya) untuk renovasi ruang kelas, maka paling lambat tahun depan sudah bisa mulai diperbaiki,” ucap dia.

Namun, sambil mengusulan DAK Fisik 2023 itu, ia tetap berupaya akan perbaikan sekolah-sekolah yang alami kerusakan. Terbukti, sekitar 3 minggu yang lalu, melalui Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) sudah mengusulkan dalam forum rapat kerja dengan Komisi 4 DPRD agar dalam P-APBD 2022 ini dimungkinkan untuk mengalokasikan dari APBD murni kepada sekolah guna percepatan renovasi ruang kelas. “Sehingga direncanakan di akhir tahun ini sekolah-sekolah kita yang rusak berat (termasuk SDN Pandanlandung) sudah ditangani secara bertahap,” tutup dia.(Erliani kehi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here