Portalmalang.com- Akhir-akhir ini, harga telur ayam diam-diam merangkak naik di pasaran. Pada kemarin (2/6) saja, harga telur sudah mencapai Rp. 28 ribu perkilo. Hal ini diungkapkan lansung oleh salah seorang pedagang telur di pasar Sumberpucung Kabupaten Malang, Waluyo 40 tahun. “Hari ini telur mencapai Rp. 28 ribu, kemarin (satu hari sebelum hari ini) harga telur masih Rp. 27 ribu perkilonya,” ucap dia kepada wartawan kora.
Padahal, selama lebaran saja, harga telur masih berkisaran Rp. 25 ribu saja perkilo. Sejak memasuki pertengahan bulan Mei hingga saat ini, ia menyebut, telur terus-menerus alami kenaikan.
Kendati begitu, ia menyebut sangat berdampak pada proses pembelian yang semakin menurun. Dalam satu hari saja, ia menyebut tidak bisa menghabiskan telur 10 kilo saja. Padahal, sebelumnya bisa lebih. “Satu pak telur itu ada 10 kilo, dalam sepuluh kilo itu, tidak habis mas. Kadang dua hari sampai tiga hari baru habis,” ucap dia.
Naiknya harga ini tentu sangat beresiko terhadap para penjual. Kenapa demikian? Karena pembeli saat ini beralih fungsi. Ia menyebut, awalnya membeli telur, bisa jadi membeli ikan yang tentu lebih murah dari harga telur. Dengan begitu, ia hanya bisa pasrah akan semua ini.
Tak hanya telur ayam saja. Telur puyuh pun saat itu juga alami kenaikan. “Telur puyuh pun naik Rp. 32 ribu perkilo,” ucap Waluyo.
Adapun faktor kenaikan harganya, ia menyebut karena faktor tidak mau bertelur. Sedangkan untuk kenaikan telur ayam sendiri, ia menyebut belum mengetahui penyebabnya. “Ya, tiba-tiba saja naik mas saat mendatangi peternak,” katanya.
Tak hanya Waluyo, salah satu pedagang telur ayam di pasar Pakisaji Kabupaten Malang Hidayatul Husna 45 tahun mengatakan, telur jualannya juga alami kenaikan. Ia menyebut, dari sebelumnya, harga telur Rp 25 ribu, saat ini (kemarin) telur seharga Rp. 27 ribu lima ratus perkilo. “Saya juga tidak tahu kenapa naik terus. Pembeli pun juga banyak yang ngeluh,” ucap dia.
Kenaikan ini ia mengatakan sudah 2 minggu terakhir yakni sekitar pertengah bulan Mei 2022. Pasalnya, saat mengambil telur, pihaknya selalu mendapati harga yang kian melambung. “Tiba-tiba naik terus. Saya biasa menjual tiga sampai empat pak telur, saat ini hanya satu pak saja. Itu pun tidak habis,” kata Husna.
Menanggapi hal itu, Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Kabupaten Malang Agung Purwanto mengatakan, saat ini memang harga telur alami kenaikan sekitar 1.6%. Penyebabnya adalah karena pakan ternak naik. “Untuk itu, kami juga akan terus memonitor ke provinsi. Karena, itu mengenai pakan ternak yang tentunya melibatkan banyak pihak. Dan tentang kenaikan nya juga masih wajar-wajar saja, jadi tidak usah terlalu resah,” tutup dia.